Balsem kerap digunakan oleh banyak orang, salah satunya mungkin termasuk ibu hamil.
Tujuan pemakaiannya juga beragam, mulai dari meredakan nyeri di beberapa bagian tubuh, ketegangan otot, hingga untuk mengatasi rasa mual.
Ya Moms, 80 persen ibu hamil memang mengalami mual, terutama di trimester pertama. American Pregnancy menjelaskan mual biasa muncul pada minggu ke-6 hingga minggu ke-12 kehamilan. Meski umumnya disebut dengan istilah morning sickness, rasa mual bisa terjadi seharian, dari pagi hingga tengah malam.
Lantas, apakah ibu hamil aman menggunakan balsem untuk mengatasi rasa mualnya? Misalnya saja, dengan menghirup aromanya, mengoleskannya di pelipis kepala ataupun di sekitar leher.
Amankah Ibu Hamil Pakai Balsem untuk Atasi Mual?
Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Robbi Asri Wicaksono, SpOG, selama balsem digunakan secara wajar maka aman-aman saja, Moms. Balsem sendiri dijual bebas di pasaran dengan beragam merek.
“Sejauh penggunaannya wajar, tidak sering, tidak ada alergi, saya rasa aman-aman saja,” katanya.
Lebih lanjut, penggunaan balsem sendiri aman untuk janin. Tenang saja, bayi di dalam kandungan tidak akan merasakan sensasi panas dari balsem, Moms.
Meski tidak berbahaya bagi ibu dan janin, dr. Robbi sebenarnya tidak menyarankan penggunaan balsem untuk mengatasi mual saat hamil. Sebab, bahan pembuatan balsem belum teregistrasi sebagai obat medis.
“Kandungan persis dari balsem sendiri saya tidak mengetahui, karena balsem setahu saya bukanlah bahan yang teregistrasi sebagai obat medis,” kata dokter yang praktik di Limijati Hospital Bandung ini.
Nah Moms, untuk mengatasi mual saat hamil, Anda bisa menghindari bau menyengat, makan dalam porsi sedikit tapi sering, konsumsi buah kaya vitamin C, rutin olah raga, istirahat yang cukup, hingga konsumsi air putih. Namun, jika mual sudah sangat mengganggu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.